1. Hari Ahad membaca Yaa Hayyu Yaa
Qoyyum 1000 x 2. Hari Senin membaca
Laa haula walaa quwwata
illa billahil ‘aliyyil ‘adziim
1000 x 3. Hari Selasa membaca
Allahumma shalli ‘alaa
sayyidinaa Muhammad
1000 x 4. Hari Rabu membaca
Astaghfirullaahal ‘adziim
1000 x 5. Hari Kamis membaca
Subhaanallahil ‘adziim
1000 x 6. Hari Jum’at membaca
Yaa Allah 1000 x 7. Dan Hari Sabtu
membaca ,
Laa ilaaha illallah 1000 x Nabi termulia, Rasul paling
Agung, Baginda Nabi Besar
Muhammad SAW bersabda:
“Maukah saya tunjukkan
tentang penyakitmu dan
obatnya ? Sesungguhnya penyakitmu itu adalah
perbuatan dosa dan
obatnya adalah
Istighfar” (HR. Dailami) Dari Sa’d Ibnu Abu
Waqqash ra yang
menceritakan:
“Ketika kamu berada
dihadapan Rasulullah SAW,
beliau bersabda: “Apakah seorang diantara kalian
tidak mampu menghasilkan
1000 (seribu) kebaikan
setiap harinya?” Maka
ada seseorang dari
kalangan orang-orang yang duduk bersamanya
bertanya: “Bagaimana
caranya untuk
menghasilkan 1000
(seribu) kebaikan?” Nabi
SAW bersabda: “Hendaknya ia membaca
1000 (seribu) kali tasbih,
maka dicatatkan baginya
1000 (seribu) kali
kebaikan atau dihapus
darinya 1000 (seribu) kesalahan (dosa).” (HR.
Muslim) Dari Abdullah Ibnu Mas’ud
ra, menceritakan:
“Rasulullah SAW menyukai
berdo’a sebanyak 3
(tiga) kali dan beristighfar
3 (tiga) kali.: (HR Abu Daud) • Dari Syaddad Ibnu Aus
ra, menceritakan bahwa
Nabi SAW bersabda
setentang Sayyidul
Istighfar:
“Raja Istighfar ialah ucapan seorang hamba:
Allahumma anta robbi la
ilaha illa anta khalaqtani
wa ana abduka wa ana
ala abdika wawa’dika
maaststatho’tu audzubika min sari maa
sona’tu abu ulaka
bini’matika alayya wa
abu ulaka bini’matika
alayya wa abu u’bidzambi
faqfirli fainahu layaghfirudzunuuba illa
anta. Barang siapa yang
mengucapkannya disiang
hari dengan penuh
keyakinan lalu ia mati
(meninggal dunia) para siang hari itu juga
sebelum petang hari maka
ia termasuk ahli Syorga.
Barang siapa yang
mengucapkannya dimalam
hari dengan penuh keyakinan kepada-Nya,
lalu ia meninggal sebelum
pagi hari maka ia
termasuk ahli
Syorga.” (HR Bukhari) • Dari Anas bin Malik,
bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
“Barang siapa yang
mengucapkan ketika
keluar dari rumahnya: Bismillahi Tawakaltu
‘alallahu, wa laa haula
walaa quwwwata illa billa,
dikatakanlah untuknya:
“Cukuplah itu untukmu,
engkau diberi petunjuk dan dipelihara. Dan Syetan
akan menyingkir.” (HR.
Abu Daud, Nasai dan
Turmudzi) • Hadist dari Abi Hurairoh
ra, Nabi SAW bersabda:
“Tidak sempurna wudhu
orang yang tidak
menyebut nama Allah
(Bismillahirrohmanirrohiim) dipermulaannya.” (HR. Abu
Daud) • Dari Umar Ibnu Khathab
ra, katanya bersabda
Rasulullah SAW:
“Tidak seorangpun
diantara kamu yang
berwudhu lantas disempurnakannya
wudhunya itu, kemudian ia
mengucapkan: Ashaduan
laa ilaaha illallaahu
wahdahulaa syarikalah,
wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa
Rasuluh. Melainkan akan
dibukakan untuknya pintu
Syurga yang delapan, ia
boleh masuk dari pintu
mana saja yang dikehendakinya.” (HR.
Muslim) • Dari Jabir ra bahwa
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang
membaca ketika
mendengar Adzan:
Allahumma robba haadzihid dawatit taammati wash
shalaatil qodimmati aati
Muhammadanil wasiilata
wal fadhiilata wab’atshu
maqoomam mahmudamil
ladzii wa ‘attahu, wajiblah untuknya
syafaatku.” (HR.
Jama’ah) • Dari Abi Umamah,
ujarnya:
“Sesungguhnya Nabi SAW
berkata: Barangsiapa
yang membaca ayat kursi
dibelakang tiap-tiap sholat tidak ada lagi yang
menghalanginya masuk
syorga, kecuali mati.” (HR.
An-Nasai dan Thabrani) • Hadist dari Ali bin Abi
Thalib ra dinyatakan:
“Bahwasanya Nabi SAW
bersabda: Barangsiapa
yang membaca ayat kursi
dibelakang setiap sholat yang wajib, adalah ia
dalam pemeliharan Allah
hingga shalat
berikutnya.” (HR
Thabrani) • Dari Abi Hurairoh ra
bahwasannya Rasulullah
SAW bersabda:
“Barang siapa yang
bertasbih (Maha Suci
Allah) dibelakang setiap sholat 33 x dan bertahmid
(Alhamdulillah) 33 x dan
bertakbir (Allahuakbar) 33
x dan jumlah 99 x.
Kemudian ia membaca
(untuk) menyempurnakannya
menjadi 100 (seratus)
yaitu kalimat: Laa
ilaahaillal laahu
wahdahulaa syariika lahu,
lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syai’in
qodir, niscaya diampunilah
dosa-dosanya walaupun
sebanyak (seperti) buih
dilautan.” • Masih Hadist dari Abi
Hurairoh ra tetapi tanpa
ditutup dengan tahlil:
“Kamu bertasbih ,
bertakbir dan bertahmid
tiga puluh tiga kali dibelakang setiap
sholat.” (HR Muttafaq
‘Alaihi) • Dari Ka’ab bin Ujrah
dari Rasulullah SAW, beliau
bersabda:
“Pengiring sesudah sholat
yang wajib tidak akan
kecewa orang yang mengucapkannya atau
yang melaksanakannya.
Yaitu tiga puluh tiga kali
tasbih, tiga puluh tiga kali
tahmid, tiga puluh empat
kali takbir.” (HR Muslim) • Berdasar riwayat yang
shahih (Lihat Sayid Sabiq:
FIQHUS SUNNAH):
“Bertasbih dua puluh lima
kali dan bertahmid
serupa, bertakbir serupa. Kemudian mengucapkan:
Laa ilaaha illa laahu
wahdahulaa syarikalahu,
lahul mulku walahul hamdu
wahua ‘alaa kulli syai’in
qodir, serupa (maksudnya dua puluh lima kali.)”
Berdasar riwayat yang
shahih (lihat Sayid Sabiq:
FIQHUS SUNNAH): • Dari Abdullah bin
‘Amar, bersabda
Rasulullah SAW:
“Dua perkara, barang
siapa yang dapat
memelihara (mengamalkannya) akan
dimasukkan kedalam
syorga. Keduanya mudah
dan yang
mengamalkannya sedikit.
Mereka (Para Sahabat) bertanya: “Apa yang dua
perkara itu ya
Rasulullah ?” Jawab Rasul:
“Bahwa kamu memuji
Allah (Alhamdulillah) dan
bertakbir membesarkan- Nya (Allahu Akbar) dan
bertasbih (Subhanallah)
dibelakang setiap sholat
yang wajib sepuluh,
sepuluh.” (HR. Abu Daud
dan Turmudzi) • Dzikir khusus dibaca
sesudah Shalat Subuh dan
sesudah Shalat Maghrib,
yaitu:
“Laa ilaaha illal laahu
wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul
hamdu yuhyii wa yumiitu
wa huwa ‘alaa kulli
syai’in
qodiirun.” (Rawaahu
Ahmad wat Turmudzi) Ket: Barang siapa
membacanya sepuluh kali,
dituliskan baginya sepuluh
kali kebajikan, dihapuskan
sepuluh kejahatan dan
ditinggikan (kedudukannya) sepuluh
derajat. Ia terpelihara
pada hari itu dari segala
yang tidak disukai dan
terpelihara dari gangguan
Syetan. Dibacanya setiap selesai sholat Shubuh dan
sholat Magrib. • Dzikir lain khusus dibaca
sesudah shalat Subuh dan
sesudah shalat Maghrib
Hadist dari Muslim bin
Harits:
“Berkata Nabi kepada saya: Apabila engkau telah
selesai halat Subuh maka
bacalah sebelum engkau
berbicara kepada orang
lain (seseorang):
Allahumma ajirnii minan naar, sebanyak 7 (tujuh)
kali. Maka sesungguhnya
jika engkau mati pada
hari itu, Allah SWT
menuliskan untuk
kebebasan dari api neraka. Dan jika engkau
telah selesai dari Shalat
Maghrib, maka bacalah
sebelum engkau berbicara
dengan seseorang:
Allahumma innii as’alukal jannah, Allahumma ajirni
minan naar, yaitu
sebanyak 7 (tujuh) kali.
Maka sesungguhnya
engkau jika meninggal
(mati) pada malam itu, Allah SWT telah menulis
engkau bebas dari api
neraka.” (HR Ahmad dan
Abu Daud) • Dzikir (do’a) setelah
shalat sunnat Subuh
(qobliyah Subuh):
“Allahumma rabba jibriila
wa miikaiila wa Israafila wa
Muhammadin Nabiyyi a’udzu bika minan naari.”
Dibaca 3 (tiga) kali. (HR.
Ibnu Sunny) • Kemudia dzikir (do’a)
ini:
Barang siapa yang
membaca pada Subuh hari
Jum’at, sebelum sholat
Subuh (qobliyah Subuh): “Astaghfirullah, alladzii laa
ilaaha illa huwal hayyul
qoyyuumu wa utuubu
ilaihi, sebanyak tiga kali.
Niscaya diampuni dosa-
dosanya oleh Allah SWT walaupun sebanyak buih
dipermukaan laut.” (HR
Ibnu Sunny) • Dzikir (do’a) yang
diajarkan Rasulullah SAW
kepada Mu’adz:
“Sesungguhnya Nabi SAW
memegang tangan
Mu’adz bin Jabal pada suatu hari, kemudian nabi
berkata: Wahai Mu’adz!
Sesunguhnya aku sangat
sayang kepadamu. Maka
Mu’adz menjawab: Yaa
Rasulullah, demi ibu dan bapakku, aku juga sangat
mencintaimu. Lalu Nabi SAW berkata:
Aku wasiatkan kepadamu
wahai Mu’adz, jangan
engkau tinggalkan
dibelakang setiap shalat
membaca: “Ya Allah! Tolonglah aku
untuk mengingat-Mu
(menyebut-Mu)
mensyukuri nikmat-Mu
dan membaguskan ibadah
kepada-Mu.” (HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban
dan Al-Hakim.) Saudaraku sesama muslim,
seaqidah seiman,
sebenarnya masih terlalu
banyak keutamaan,
faedah, kelebihan,
kekuatan dzikrullah, namun saya sudahi
(batasi) dulu tulisan
(artikel) religius saya ini
sampai disini, Insya Allah
ditulisan yang lain tentu
saja pada judul yang berbeda saya akan
menulis yang lebih banyak
lagi setentang dzikrullah. Terdapat keagungan
sepuluh surat yang
terdapat dalam Al-Quran
berikut ini: “Sepuluh hal
dapat menolak sepuluh
macam bencana, yaitu: Surat Al-fatihah menolak
bencana murka Alah,
surat Yaasin menolak
dahaga dihari kiamat,
surat Ad-Duhk-khan
menolak kerepotan besar dihari kiamat, surat Al-
Waqiah menolak kefakiran,
surat Al-Mulk menolak
siksa kubur, surat Al-
Kautsar menolak
serangan para musuh, surat Kafirun menolak
datangnya kekafiran
dikala terlepasnya nyawa,
surat Al-Ikhlas menolak
kemunafikan, surat Al-
Falaq menolak hasudan orang yang dengki, surat
An-Nas dapat menolak
perasaan was-
was.” (Dikutip dari buku
Tanya jawab 75 masalah
agama, judul “Al-Hujajul Bayyinah” karangan: Drs.
KH Ahmad Dimyathi
Badruzzaman, MA.) Akhirnya sesuai judul
tulisan kita tersebut
diatas, perhatikan Hadist
dari Abi Hurairah ra
bahwasannya Rasulullah
SAW bersabda: “ Bahwa Allah SWT akan menerangi
rumah orang yang
berdzikir hingga rumah itu
akan terlihat oleh
penduduk langit.” Dan
sabdanya: “Sesungguhnya penghuni langit melihat
rumah-rumah ahli dzikir
yang diterangi oleh
berdzikir mereka. Sinar itu
bercahaya seperti bintang
bagi penduduk bumi.” (Dikutip dari buku
Artikel-Artikel Religius
Bacaan untuk Syiar
Dakwah Islam. Jilid 2 oleh:
H. Sunaryo. A.Y) Saudaraku, berkat dzikir
(menyebut nama-Mu) Allah
SWT akan menerangi
rumah-rumah kita dengan
cahaya yang bak bintang
yang berkedip dimalam hari sehingga terlihat oleh
penduduk langit dan sinar
yang bercahaya itu
seperti bintang bagi
penduduk bumi.
Subhanallah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar